ITEK 2013 Part 2



Auditorium FTI UII, Pubkom
ITEK 2013 memasuki rangkaian acara kedua, yaitu Semnas. Acara dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 17 Februari 2013, masih di tempat yang sama yakni Auditorium FTI UII. Acara dihadiri oleh mahasiswa dari UII dan juga luar UII. Acara dimulai jam setengah 10 pagi dengan sambutan-sambutan, antara lain dari Panitia ITEK 2013, LEM FTI UII, DPM FTI UII, dan dibuka secara resmi oleh Dekan FTI UII Bapak Gumbolo. Setelah itu dilanjut dengan paparan materi dari para pembicara dan disambung sesi tanya jawab.
Menginjak pukul 10.00 WIB, pembicara pertama pun maju. Beliau adalah Bapak M. Taufik Adam selaku Corporate Secretary PT. Sri Rejeki Isman (SRITEX). Beliau juga sebagai Owner Representative PT. Jogjakarta Textile (JOGJATEX) dan Financial Controller Grand Quality Hotel. Bertindak selaku moderator adalah Bapak Ir. Asmanto Subagyo, M.Sc. (Dosen Teknik Kimia UII).
Terlebih dulu diputarkan video profil PT. SRITEX. Dalam video tersebut, diketahui bahwa spesifikasi produk PT. SRITEX adalah seragam militer dan perlengkapan militer. Produk telah diekspor ke lebih dari 29 negara, antara lain Jerman, Austria, Swedia, Inggris, Papua New Guinea, Malaysia, dan lain-lain. “Industri tekstil tidak sunset, tapi sunrise,” kata Pak Adam terkait pemberitaan media yang mengatakan industri tekstil semakin lesu dari hari ke hari.
Adapun hubungan dengan tema Semnas, Innovation for Better Environment, yaitu dalam hal pengolahan limbah industri dari produksi produk. Terdapat tiga jenis limbah di PT. SRITEX: limbah padat (sisa kemasan, bahan baku, dan sisa penggunaan batubara), limbah cair (dari proses dyeing, printing, dan finishing), dan limbah emisi (cerobong asap boiler). Teknis pengolahan limbah di PT. SRITEX adalah melalui cara kimia-fisika (primary treatment), lalu cara biologi (secondary treatment), kemudian cara lanjutan dengan lumpur aktif (sludge/tertiary treatment).
Menurut Pak Adam, setiap produk di tingkat internasional memiliki marketing agent yang di antara tugasnya adalah memastikan produk tidak melanggar sejumlah aturan, seperti apakah mengeksploitasi pekerja di bawah umur, bagaimana pengolahan limbah produk tersebut, sampai pada memperhatikan rasio toilet di suatu gedung. Jika ada aturan yang dilanggar, hal ini bisa digunakan oleh pihak kompetitor sebagai celah untuk menjatuhkan perusahaan.
Jumlah karyawan di PT. SRITEX kurang lebih 25.000 orang di Sukoharjo, 10.000 orang di daerah lain (anak perusahaan), dan membutuhkan sekitar 2.000 orang lagi guna pengembangan pabrik. Struktur tenaga kerjanya bervariasi, dari lulusan SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Perusahaan juga menerima lulusan fresh graduate dari perguruan tinggi. Karena tidak semua tenaga kerja memahami sistem perkantoran di perusahaan, diadakan training bagi karyawan baru. Untuk menjaga stamina karyawan, diwajibkan untuk berjalan kaki dari pintu masuk pabrik ke unit-unit pabrik. Sementara untuk menjaga komunikasi perusahaan dan karyawan serta menegakkan kedisiplinan, dilakukan upacara setiap tanggal 17.
PT. SRITEX adalah intergrated textile (spinning, weaving, dyeing/printing, finishing, garment) yang membuka peluang kerja sama dengan pihak ketiga, seperti dalam hal konsumsi karyawan. “Dua puluh lima ribu karyawan, misal lauknya telur berarti butuh 25.000 butir telur, misal sekali makan kalau orang Jawa itu pakai minimal 2 kerupuk jadi butuh 50.000 kerupuk. Tentu ini kesempatan wirasusaha yang bagus dengan pihak ketiga,” tutur Pak Adam.
Sebagai penutup, Pak Asmanto menambahkan bahwa tekstil Indonesia belum punya road map, sehingga masih digodok oleh IKATSI dan API. “Rasio tekstil kita sekitar 4,5 sampai 5 kg, sedangkan di negara maju sudah sampai 15 kg,” kata Pak Asmanto. Tekstil sekarang tidak hanya untuk sandang, tetapi juga untuk industri. Contohnya, pesawat terbang dengan composite textile, konstruksi bangunan di Jerman yang menggunakan beberapa prinsip tekstil, dan yang sedang berkembang sejak tahun 2001 yakni nanoteknologi di bidang tekstil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jamtek 2012 Indoor Hari Pertama

Kumpulan Buku Wajib bagi Mahasiswa Teknik Kimia