ITEK 2013 Part 1



Auditorium FTI UII, Pubkom
Untuk pertama kali sepanjang perjalanannya beberapa tahun terakhir, HMTKTT FTI UII mengadakan rangkaian kegiatan “Inovasi Teknik Kimia 2013 (ITEK 2013)”. Kegiatan tersebut terbagi menjadi dua jenis acara. Pertama adalah Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan kedua adalah Seminar Nasional (Semnas), masing-masing dengan tema yang sama, yaitu Innovation for Better Environment.
Pada LKTI ITEK 2013, peserta yang mendaftarkan karyanya hingga hari terakhir pengumpulan naskah tercatat sebanyak 37 tim. Mereka berasal dari berbagai peguruan tinggi di tanah air, yaitu:

Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya,
Universitas Negeri Surabaya (UNESA),
Universitas Jember (UJ),
Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Malang,
Politeknik Negeri Malang,
Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo,
Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang,
Universitas Wahid Hasyim (UWH) Semarang,
Institut Pertanian Bogor (IPB),
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung,
Institut Teknologi Bandung (ITB),
Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Kemenperin Jakarta,
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY),
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta,
Dan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Dari seluruh karya yang masuk ke meja panitia, akhirnya diseleksi oleh tim juri menjadi sepuluh besar. Mereka adalah tim dari UNY, UNIBRAW, UNDIP, ITS, dan UJ. Kesepuluh finalis diundang untuk melakukan presentasi pada Sabtu, 16 Februari 2013, di depan para juri. Juri-juri tersebut adalah Bapak Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc. (Dekan FTI UII/Dosen Teknik Kimia UII Pengampu Mata Kuliah Teknik Lingkungan), Bapak Khamdan Cahyari, ST., M.Eng. (Dosen Teknik Kimia UII), dan Bapak Roni Maryana (LIPI DIY) yang menggantikan Ibu Siti Syamsiah (Dosen Teknik Kimia UGM). Acara presentasi sendiri dilaksanakan di Auditorium FTI UII, Lantai 3 Gedung K.H. Mas Mansur. Selain juri, acara presentasi juga dihadiri mahasiswa UII, khususnya mahasiswa Teknik Kimia UII.
Dita Agustina mewakili tim ITS berkesempatan menjadi pembuka. Ia dan rekannya menyampaikan sebuah ide biodiesel alga dengan gelombang microwave. Ide tersebut salah satunya bertujuan mengurangi emisi CO2 kendaraan bermotor. Ketika ditanya juri mengenai pemakaian biodiesel alga, dengan mantap Dita menjawab, “Untuk jangka pendeknya kita gunakan untuk perahu nelayan di daerah Kenjeran karena dekat dengan kampus, untuk jangka panjangnya kendaraan bermotor di jalan raya.”
Di nomor urut dua dan tiga, masing-masing adalah tim UJ dan tim UNY yang diawaki oleh Dyah Ayu Savitri dan kawan-kawan (dkk) serta Galih Dwi Jatmiko dkk. Dyah membawakan ide pemanfaatan limbah kulit kakao untuk green ethanol, sementara Galih membawakan ide pengolahan grey water untuk apartemen-apartemen di Jakarta. Satu masukan diberikan juri, “Ide yang besar terkadang literaturnya mesti dicek, diperbaiki dulu, misalnya pada kata ‘lebih murah’ atau ‘lebih efisien’.”
Berikutnya, tim UNY lain yang dikomandani oleh Novi Saputro. Novi dkk memiliki ide pemanfaatan sampah koran bekas dan alumunium foil untuk bahan kerajinan. Disusul kemudian, tim UNIBRAW yang diwakili oleh I’anatul Wahdah dkk. Wahdah mencoba memanfaatkan lumpur Lapindo untuk membuat katalis Fischer Tropsch, yaitu dengan menggunakan unsur-unsur yang terdapat dalam lumpur: Fe2O3, Al2O3, dan SiO2.
Di urutan selanjutnya, kembali tim dari UNIBRAW. Kali ini digawangi Eko Hardianto dkk dengan ide sel surya dari tinta sotong dan ekstrak teh hitam. “Wah bakal amis sekali itu,” komentar salah seorang juri yang lalu mencairkan suasana. Tim dari UNDIP menjadi urutan kedelapan yang tampil, Anggara dkk, dengan ide biodiesel dari pressing limbah atau ampas bji malapari.
Di urutan sembilan dan sepuluh, tim dari UNIBRAW maju lagi. Mereka adalah Ainun Silvia Jayanti dkk dan Ayu Fahimah Diniyah Wathi dkk. Ainun merupakan rekan tim Eko, sementara Ayu merupakan rekan tim Wahdah. Atau dengan kata lain, empat judul finalis asal UNIBRAW adalah dua tim yang sama. Satu tim mengajukan lebih dari satu judul dan dua judul lolos seleksi bagi masing-masing tim. Sebuah capaian yang membanggakan. Ainun menawarkan ide teknologi pelestarian terumbu karang dengan transplantasi menggunakan medium agar. Ayu menawarkan ide serat medis pembalut luka dari kitosan cangkang udang yang diolah dengan polietilen glikol.
Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang pertama, kedua, dan ketiga? Simak terus laporan perjalanan ITEK 2013…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Buku Wajib bagi Mahasiswa Teknik Kimia

Jamtek 2012 Indoor Hari Pertama